Siapa Yang Lebih Pantas Menjadi Juara Liga Indonesia

Agen Bola Online - Siapa Yang Lebih Pantas Menjadi Juara Liga Indonesia. Liga 1 Indonesia sudah resmi berakhir yang ditandai dengan kekalahan Bhayangkara FC dari Persija Jakarta dengan skor 1-2 pada Minggu (12/11).

Agen Bola Online – Siapa Yang Lebih Pantas Menjadi Juara Liga Indonesia. Liga 1 Indonesia sudah resmi berakhir yang ditandai dengan kekalahan Bhayangkara FC dari Persija Jakarta dengan skor 1-2 pada Minggu (12/11).

Bhayangkara keluar sebagai juara dengan mengoleksi 68 poin, sedangkan Bali United sendiri berada di peringkat kedua. Meskipun telah mengumpulkan poin yang sama dengan Bhayangkara FC dan memiliki jumlah gol yang lebih banyak, namun Bhayangkara dinilai lebih unggul dari head to head dengan Bali United.

Kemarin Bhayangkara merayakan momen bahagia sebagai juara. Wajah seluruh pemain tampak bahagia setelah menerima trofi juara Liga Indonesia yang musim ini di sponsori oleh Gojek dan Traveloka.

Agen Bola Online - Siapa Yang Lebih Pantas Menjadi Juara Liga Indonesia. Liga 1 Indonesia sudah resmi berakhir yang ditandai dengan kekalahan Bhayangkara FC dari Persija Jakarta dengan skor 1-2 pada Minggu (12/11).

Di saat yang sama Bali United juga merayakan momen yang sama sebagai juara, ekspresi para pemain Bali United tak kalah gembira dari pemain Bhayangkara. Mereka mengenakan kaos putih bertuliskan ‘Champions’ pada bagian dada.

Artinya apa benar ada dua klub yang menjadi juara Agen Bola Online Liga 1 Indonesia musim ini?

Status juara tersebut akhirnya menjadi tanda tanya. Operator Liga Indonesia dan PSSI memutuskan Bhayangkara yang menjadi juara. Sementara itu dari pihak lain, banyak orang menyatakan Bali United lah yang pantas menjadi Juara Liga 1 meski tanpa adanya trofi.

Ketika liga memasuki pekan terakhir Bali United sebenarnya berada di puncak klasemen dengan memperoleh 65 poin dan masih menyisakan 1 pertandingan. Sedangkan Bhayangkara FC ada di peringkat kedua dengan perolehan 63 poin dari 2 pertandingan yang tersisa.

Klub Bhayangkara mendapatkan 2 poin tambahan di luar pertandingan karena lawan yang dihadapi pada pekan ke-32 yakni Mitra Kukar denyatakan WO karena terbukti menurunkan Muhamed Sissoko yang terkena akumulasi kartu merah. Padahal pertandingan tersebut berakhir imbang 1-1, namun berdasarkan surat putusan PSSI no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November 2017 menyatakan Mitra Kukar kalah 3-0 dan harus membayar 100 juta rupiah.

Mita Kukar sendiri tidak merasa melakukan kesalahan ketika menurunkan Sissoko pada waktu itu. Sebab dalam daftar pemain yang dilarang bermain hanya terdapat dua nama yaitu HErwin Tri Saputra dan Indra Kahfi.

Tentu saja yang paling merasa dirugikan dengan keputusan ini adalah Bali United. Gelar juara yang awalnya sudah di depan mata kembali menjauh. Artinya dengan penambahan poin kepada Bhayangkara FC, membuat rival Bali tersebut otomatis naik tahta. Syahdan mereka menjadi favorit juara utama di detik-detik terakhir, apalagi masih punya dua pertandingan tersisa.

Tak lama setelah keputusan itu, hari Rabu (8/11), Bhayangkara menjalani pertandingan pekan ke-33 menghadapi Madura United yang tanpa penonton. Sekali lagi, steril dari penonton namun penjagaan polisi begitu ketat. Singkat cerita, Bhayangkara menang dengan skor 3-1 atas tuan rumah.

Dari perolehan tiga poin dari kandang Madura United tersebut, mestinya Bhayangkara sudah otomatis menjadi juara karena jumlah 68 poin sudah tak mungkin terkejar. Adapun Bali United baru akan menjalani pertandingan empat hari setelahnya, pada hari Minggu (12/11). Kalaupun toh menang, Bhayangkara tetap unggul head to head.

Tapi sampai di sini tak ada pernyataan untuk sang juara dari operator liga atau dari PSSI. Seperti ada kegamangan untuk mengatakan bahwa Bhayangkara adalah juaranya. Hal itu tersirat dalam pernyataan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha.

“Yang namanya juara di satu kompetisi penuh itu dilansirkan setelah seluruh pertandingan di seluruh lini selesai. Jadi statement belum juara itu bukan gara-gara Mitra Kukar dan Bali. Tapi kompetisi penuh itu maknanya kita harus berjuang sampai titik darah penghabisan,” ucap Ratu pada hari Sabtu (11/11).

Jangankan PSSI, Agen Bola Online federasi sepakbola Internasional sekelas FIFA saja juga dibuat bingung oleh sepakbola di negeri ini.

Merujuk kembali pada pernyataan Sekretaris Jenderal PSSI bahwa gelar juara akan ditentukan di akhir musim ketika semua pertandingan sudah selesai, maka Bhayangkara akhirnya diputuskan sebagai juara. Namun tidak semua sepakat dengan keputusan tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa Bali United lah yang pantas mendapat gelar juara Liga Indonesia musim ini.

Penyerang Bali United yang juga pernah mengisi skuat timnas Indonesia yakni Irfan Bachdim, bahkan berani mengatakan Bali United yang lebih pantas menjadi juara daripada Bhayangkara. Ia yakin seluruh masyarakat Indonesia akan meng-amini pernyataannya tersebut.

“Seluruh Indonesia tahu bahwa Bali United adalah juara sesungguhnya,” ucap Irfan.

Baca JugaBhayangkara FC Menjadi Juara Gojek Traveloka Liga 1